Sebelah utara Museum Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Soedirman,terdapat makam waliyullah yang sangat mashur di kabupaten Banyumas, Beliu adalah Syekh Makdum Wali, tepatnya berada Pasir Kidul,Pasir Wetan, Kec. Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Sekitar abad ke-15 Masehi, Syekh Makdum
datang ke Pasirluhur ( sekarang Banyumas )atas perintah Sultan Demak Raden
Patah, yang kala itu Kadipaten Pasirluhur masih dibawah kepemimpinan Adipati
Raden Banyak Blanak dengan patihnya bernama Wirakecana atau Raden Banyak Geleh yang
merupakan kakak beradik sekitar tahun 1469-152, kedua kakak beradik itu sangat mendukung
upaya Syekh Makdum dalam mengemban misi syiar Islam. Atas jasa adipati dan patihnya
dalam mendukung Syech Magdum menyebarkan Islam di Pasirluhur, maka Adipati Banyak
Blanak dan Patih Wirakencana diminta untuk hadir dalam pisowanan agung di
Kerajaan Demak. Bahkan, keduanya dianugerahi gelar kehormatan oleh Raden Patah.
Raden Banyak Blanak menyandang gelar Senopati Mangkubumi I, sementara Raden
Banyak Geleh bergelar Senopati Mangkubumi II.
Walaupun Syech Magdum didukung oleh Adipati
dan Patihnya tidak serta merta rakyat mendukung semua, begitu halnya dengan putra
dari Raden Banyak Blanak sendiri yang bernama Raden Banyak Tole. Bersama
sejumlah prajurit, Raden Banyal Tole merasa tidak suka dengan kehadiran Syekh
Makdum di Pasirluhur. Lebih dari itu, Banyak Tole bertekad melawan Kerajaan
Demak. Meski sang ayah telah mencegah, Raden Banyak Tole bersama sejumlah
prajurit bersikeras untuk menyerang Demak.
Pasuakn yang tidak sebanding dengan Demak,
maka pasukan Raden Banyak Tole bersama sejumlah prajurit sangat mudah ditumpas,
sebagai orang tua Raden Banyak Blanak sangat berduka atas kematian putranya
yang memberontak ke kerajaan Demak, hingga akhirnya beliu sakit dan meninggal
dunia, dan Jasadnya disemayamkan dipesarean paling utara.
Sementara Syeh Makdum dengan dibantu Patih
Wirakencana atau Raden Banyak Glek hingga keduanya melanjutkan syiarnya di
Pasirluhur atau Banyumas sampai beliu keduanya menemui ajal. Dan kini keduanya
dimakamkan di tampat utama yakni berdampingan dengan makam Syeh Makdum, atas
permintaan Syeh Makdum selagi masih hidup, sebagai kehormatan atas segala
bantuan dan perjuangan Raden Banyak Glek. Konon, Raden Banyak Blanak dan Raden
Banyak Glek adalah keturunan ke 5 dari Raden Kamandaka.
0 comments:
Posting Komentar
kritik saran silahkan tinggalkan, kami dengan senang hati untuk memperbaiki