![]() |
|
Berkata salah seorang malaikat kepada kawan-kawannya yang lagi berkumpul berbincang-bincang tentang tingkah-laku makhluk Allah, jenis manusia di atas bumi : "Aku tidak melihat seorang manusia yang hidup di atas bumi Allah yang lebih baik dari hamba Allah Ayyub". Ia adalah seorang mukmin sejati ahli ibadah yang tekun. Dari rezeki yang luas dan harta kekayaan yang diberikan oleh Allah kepadanya, ia mengenepikan sebahagian untuk menolong orang-orang yang memerlukan para fakir miskin. Hari-harinya terisi penuh dengan ibadah, sujud kepada Allah dan bersyukur atas segala nikmat dan kurnia yang diberikan kepadanya."
Para kawanan malaikat yang mendengarkan kata-kata pujian dan
sanjungan untuk diri Ayyub mengakui kebenaran itu bahkan masing-masing
menambahkan lagi dengan menyebut beberapa sifat dan tabiat yang lain yang ada
pada diri Ayyub.
Percakapan para malaikat yang memuji-muji Ayyub itu didengar
oleh Iblis yang sedang berada tidak jauh dari tempat mereka berkumpul. Iblis
merasa panas hati dan jengkel mendengar kata-kata pujian bagi seseorang dari
keturunan Adam yang ia telah bersumpah akan disesatkan ketika ia dikeluarkan
dari syurga kerananya. Ia tidak rela melihat seorang dari anak cucu anak Nabi
Adam menjadi seorang mukmin yang baik, ahli ibadah yang tekun dan melakukan
amal soleh sesuai dengan perintah dan petunjuk Allah.
Baca juga:
- Kisah Perjalanan Nabi Idris A.S
- Kisah anak kecil menabung untuk ikut Wakaf
- pembebasan lahan dan pembangunan Ruang belajar Tahfidz terpadu, serta Asrama Santri
- Tebar 1000 Sembako bersama LPKU El-Madani
- Kisah Nabi Adam AS
- Kisah perjalanan Nabi Sholeh
- Ke ekonomian Pondok pesantren El-Madani
Pergilah Iblis mendatangi Ayyub untuk menyatakan sendiri
sampai sejauh mana kebenaran kata-kata pujian para malaikat itu kepada diri
Ayyub. Ternyata memang benar Ayyub patut mendapat segala pujian itu. Ia
mendatangi Ayyub bergelimpangan dalam kenikmatan duniawi, tenggelam dalam
kekayaan yang tidak ternilai besarnya, mengepalai keluarga yang besar yang
hidup rukun, damai dan bakti. Ia mendapati Ayyub tidak tersilau matanya oleh
kekayaan yang ia miliki dan tidak tergoyahkan imannya oleh kenikmatan
duniawinya. Siang dan malam ia sentiasa menemui Ayyub berada di mihrabnya
melakukan solat, sujud dan tasyakur kepada Allah atas segala pemberian-Nya.
Mulutnya tidak berhenti menyebut nama Allah berzikir, bertasbih dan bertahmid.
Ayyub ditemuinya sebagai seorang yang penuh kasih sayang terhadap sesama
makhluk Allah yang lemah, yang lapar diberinya makan, yang telanjang diberinya
pakaian, yang bodoh diajar dan dipimpin dan yang salah ditegur.
Iblis gagal dalam usahanya memujuk Ayyub. Telinga Ayyub
pekak terhadap segala bisikannya dan fitnahannya dan hatinya yang sudah penuh
dengan iman dan takwa tidak ada tempat lagi bagi bibit-bibit kesesatan yang
ditaburkan oleh Iblis. Cinta dan taatnya kepada Allah merupakan benteng yang
ampuh terhadap serangan Iblis dengan peluru kebohongan dan pemutar-balikan
kebenaran yang semuanya mental tidak mendapatkan sasaran pada diri Ayyub.
Akan tetapi Iblis bukanlah Iblis jika ia berputus asa dan
kegagalannya memujuk Ayyub secara langsung. Ia pergi menghadapi kepada Allah
untuk menghasut. Ia berkata : " Wahai Tuhan, sesungguhnya Ayyub yang
menyembah dan memuji-muji-Mu, bertasbih dan bertahmid menyebut nama-Mu, ia
tidak berbuat demikian seikhlas dan setulus hatinya kerana cinta dan taat
pada-Mu. Ia melakukan itu semua dan berlaku sebagai hamba yang soleh tekun
beribadah kepada-Mu hanya kerana takut akan kehilangan semua kenikmatan duniawi
yang telah Engkau kurniakan kepadanya. Ia takut, jika ia tidak berbuat demikian
, bahawa engkau akan mencabut daripadanya segala nikmat yang telah ia
perolehnya berupa puluhan ribu haiwan ternakan, beribu-ribu hektar tanah
ladang, berpuluh-puluh hamba sahaya dan pembantu serta keluarga dan
putera-puteri yang soleh dan bakti. Tidakkah semuanya itu patut disyukuri untuk
tidak terlepas dari pemilikannya dan habis terkena musibah? Di samping itu
Ayyub masih mengharapkan agar kekayaannya bertambah menjadi berlipat ganda.
Untuk tujuan dan maksud itulah Ayyub mendekatkan diri kepada-Mu dengan ibadah
dan amal-amal solehnya dan andai kata ia terkena musibah dan kehilangan semua
yang ia miliki, nescaya ia akan mengubah sikapnya dan akan melalaikan
kewajibannya beribadah kepada-Mu."
Allah berfirman kepada Iblis : " Sesungguhnya Ayyub
adalah seorang hamba-Ku yang sangat taat kepada-Ku, ia seorang mukmin sejati,
apa yang ia lakukan untuk mendekati dirinya kepada-Ku adalah semata-mata
didorong oleh iman yang teguh dan taat yang bulat kepada-Ku. Iman dan takwa
yang telah meresap di dalam lubuk hatinya serta menguasai seluruh jiwa raganya
tidak akan tergoyah oleh perubahan keadaan duniawinya. Cintanya kepada-Ku yang
telah menjiwai amal ibadah dan kebajikannya tidak akan menurun dan menjadi
kurang, musibah apa pun yang akan melanda dalam dirinya dan harta kekayaannya. Ia
yakin seyakin-yakinnya bahwa apa yang ia miliki adalah pemberian-Ku yang
sewaktu-waktu dapat Aku cabut daripadanya atau menjadikannya bertambah berlipat
ganda. Ia bersih dari semua tuduhan dan prasangkamu. Engkau memang tidak rela
melihathamba-hamba-Ku anak cucu Adan berada di atas jalan yang benar, lurus dan
tidak tersesat. Dan untuk menguji keteguhan hati Ayyub dan kebulatan imannya
kepada-Ku dan kepada takdir-Ku, Aku izinkan engkau untuk mencuba menggodanya
serta memalingkannya daripada-Ku. Kerahkanlah pembantu-pembantumu menggoda
Ayyub melalui harta kekayaannya dan keluarganya. Cuba binasakanlah harta
kekayaannya dan cerai-beraikanlah keluarganya yang rukun dan bahagia itu dan
lihatlah sampai di mana kebolehanmu menyesatkan dan merusakkan iman hamba-Ku
Ayyub itu."
Dikumpulkanlah oleh Iblis syaitan-syaitan, pembantunya,
diberitahukan bahawa ia telah mendapatkan izin dari Tuhan untuk mengganyang
ayyub, merusak aqidah dan imannya dan memalingkannya dari Tuhannya yang ia
sembah dengan sepenuh hati dan keyakinan. Jalannya ialah dengan memusnahkan
harta kekayaannya sehingga ia menjadi seorang yang papa dan miskin,
mencerai-beraikan keluarganya sehingga ia menjadi sebatang kara tidak
berkeluarga, Iblis berseru kepada pembantu-pembantunya itu agar melaksanakan tugas
penyesatan Ayyub sebaik-baiknya dengan segala daya dan siasat apa saja yang
mereka dapat lakukan.
Dengan berbagai cara gangguan, akhirnya berhasillah kawanan
syaitan itu menghancurkan-luluhkan kekayaan Ayyub, yang dimulai dengan
haiwan-haiwan ternakannya yang bergelimpangan mati satu persatu sehingga habis
sama sekali, kemudian disusul ladang-ladang dan kebun-kebun tanamannya yang
rusak menjadi kering dan gedung-gedungnya yang terbakar habis dimakan api,
sehingga dalam waktu yang sangat singkat sekali Ayyub yang kaya-raya tiba-tiba
menjadi seorang papa miskin tidak memiliki selain hatinya yang penuh iman dan
takwa serta jiwanya yang besar.
Setelah berhasil menghabiskan kekayaan dan harta milik Ayyub
datanglah Iblis kepadanya menyerupai sebagai seorang tua yang tampak bijaksana
dan berpengalaman dan berkata: "Sesungguhnya musibah yang menimpa dirimu
sangat dahsyat sekali sehingga dalam waktu yang begitu sempit telah habis semua
kekayaanmu dan hilang semua harta kekayaan milikmu. Kawan-kawanmu merasa sedih
ssedang musuh-musuhmu bersenang hati dan gembira melihat penderitaan yang
engkau alami akibat musibah yang susul-menyusul melanda kekayaan dan harta
milikmu. Mereka bertanya-tanya, gerangan apakah yang menyebabkan Ayyub tertimpa
musibah yang hebat itu yang menjadikannya dalam sekelip mata kehilangan semua
harta miliknya. Sementara orang dari mereka berkata bahawa mungkin kerana Ayyub
tidak ikhlas dalam ibadah dan semua amal kebajikannya dan ada yang berkata
bahawa andaikan Allah, Tuhan Ayyub, benar-benar berkuasa, nescaya Dia dapat
menyelamatkan Ayyub dari malapetaka, mengingat bahawa ia telah menggunakan
seluruh waktunya beribadah dan berzikir, tidak pernah melanggar perintah-Nya .
Seorang lain menggunjing dengan mengatakan bahawa mungkin amal ibadah Ayyub
tidak diterima oleh Tuhan, kerana ia tidak melakukan itu dari hati yang bersih
dan sifat ria dan ingin dipuji dan banyak lagi cerita-cerita orang tentang
kejadian yang sangat menyedihkan itu. Akupun menaruh simpati kepadamu, hai
Ayyub dan turut bersedih hati dan berdukacita atas nasib yang buruk yang engkau
telah alami."
Iblis yang menyerupai sebagai orang tua itu - mengakhiri
kata-kata hasutannya seraya memperhatikan wajah Ayyub yang tetap tenang
berseri-seri tidak menampakkan tanda-tanda kesedihan atau sesalan yang ingin
ditimbulkan oleh Iblis dengan kata-kata racunnya itu. Ayyub berkata kepadanya :
"Ketahuilah bahawa apa yang aku telah miliki berupa harta benda,
gedung-gedung, tanah ladang dan haiwan ternakan serta lain-lainnya semuanya itu
adalah barangan titipan Allah yang diminta-Nya kembali setelah aku cukup
menikmatinya dan memanfaatkannya sepanjang masa atau ibarat barang pinjaman
yang diminta kembali oleh tuannya jika saatnya telah tiba. Maka segala syukur
dan ouji bagi Allah yang telah memberikan kurniaan-Nya kepadaku dan mencabutnya
kembali pula dari siapa yang Dia kehendaki dan mencabutnya pula dari siapa saja
yang Dia suka. Dia adalah yang Maha Kuasa mengangkat darjat seseorang atau
menurunkannya menurut kehendak-Nya. kami sebagai hamba-hamba makhluk-Nya yang
lemah patut berserah diri kepada-Nya dan menerima segala qadha' dan takdir-Nya
yang kadang kala kami belum dapat mengerti dan menangkap hikmah yang terkandung
dalam qadha' dan takdir-Nya itu."
Selesai mengucapkan kata-kata jawabnya kepada Iblis yang
sedang duduk tercenggang di depannya, menyungkurlah Ayyub bersujud kepada Allah
memohon ampun atas segala dosa dan keteguhan iman serta kesabaran atas segala
cubaan dan ujian-Nya.
Allah meluluskan permintaan Iblis itu dan berfirman:
"Aku mengizinkan engkau mencuba sekali lagi menggoyahkan hati Ayyub yang
penuh iman, tawakkal dan kesabaran tiu dengan caramu yang lain, namun
ketahuilah bahawa engkau tidak akan berhasil mencapai tujuanmu melemahkan iman
Ayyub dan menipiskan kepercayaannya kepada-Ku."
Iblis segera meninggalkan rumah Ayyub dengan rasa kecewa
bahawa racun hasutannya tidak termakan oleh hati hamba Allah yang bernama Ayyub
itu. Akan tetapi Iblis tidak akan pernah berputus asa melaksanakan sumpah yang
ia telah nyatakan di hadapan Allah dan malaikat-Nya bahawa ia akan berusaha
menyesatkan Bani Adam di mana saja mereka berada. Ia merencanakan melanjutkan
usaha gangguan dan godaannya kepada Ayyub lewat penghancuran keluarganya yang
sedang hidup rukun, damai dan saling hidup cinta mencintai dan harga
menghargai. Iblis datang lagi menghadap kepada Tuhan dan meminta izin
meneruskan usahanya mencuba Ayyub. Berkata ia kepada Tuhan: "Wahai Tuhan,
Ayyub tidak termakan oleh hasutanku dan sedikit pun tidak goyah iman dan
aqidahnya kepada-Mu meski pun ia sudah kehilangan semua kekayaannya dan kembali
hidup papa dan miskin kerana ia masih mempunyai putera-putera yang cekap yang
dapat ia andalkan untuk mengembalikan semua yang hilang itu dan menjadi
sandaran serta tumpuan hidupnya di hari tuanya. Menurut perkiraanku, Ayyub
tidak akan bertahan jika musibah yang mengenai harta kekayaannya mengenai
keluarganya pula, apa lagi bila ia sangat sayang dan mencintai, maka izinkanlah
aku mencuba kesabarannya dan keteguhannya kali ini melalui godaan yang akan aku
lakukan terhadap keluarganya dan putera-puteranya yang ia sangat sayang dan
cintai itu."
Iblis lalu pergi bersama pembantu-pembantunya menuju tempat
tinggal putera-putera Ayyub di suatu gedung yang penuh dengan sarana-sarana
kemewahan dan kemegahan, lalu digoyangkanlah gedung itu hingga roboh berantakan
menjatuhi dan menimbuni seluruh penghuninya. Kemudian cepat-cepatlah pergi
Iblis mengunjungi Ayyub di rumahnya, menyerupai sebagai seorang dari
kawan-kawan Ayyub, yang datang menyampaikan takziah dan menyatakan turut
berdukacita atas musibah yang menimpa puteranya. Ia berkata kepada Ayyub dalam
takziahnya: "Hai Ayyub, sudahkah engkau melihat putera-puteramu yang mati
tertimbun di bawah runtuhan gedung yang roboh akibat gempa bumi? Kiranya, wahai
Ayyub, Tuhan tidak menerima ibadahmu selama ini dan tidak melindungimu sebagai
imbalan bagi amal solehmu dan sujud rukukmu siang dan malam."
Mendengar kata-kata Iblis itu, menangislah Ayyub tersedu-sedu seraya berucap: "Allahlah yang memberi dan Dia pulalah yang mengambil kembali. Segala puji bagi-Nya, Tuhan yang Maha Pemberi dan Maha Pencabut."
Copy By
FB: Santri babakan
Baca juga:
- Wakaf Bersama, Pembebasan Lahan Buat Tahfidz
- KEUTAMAAN ILMU
- KH Abdullah Bin Nuh, Ulama Dari Provinsi Jawa Bara...
- PENGORBANAN PARA ULAMA DALAM PERJUANGAN MEREKA MEN...
- Ibu Nyai Sepuh Di Balik Kesuksesan Pondok Lirboyo
- Inspirasi Kehidupan
- Kehidupan Ideal Remaja Di Pondok Pesantren
- Arti lambang NU
- KH. Kholil Bangkalan Madura
- Pendapat Biografi dan sejarah perjalanan Iskandar ...
- LPKU (LEMBAGA PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN UMAT ) EL...
- Santri Ponpes El Madani Melakukan Kegiatan Tambaha...
- Kerajaan Islam Pertama di Kalimantan Selatan, Kesu...
- Sejarah berdiri dan runtuhnya Konstantinopel oleh ...
- Daftar Pondok Pesantren Di Pulau Kalimantan ( seba...
- Sunan Kudus nama Asli Sayyid Ja'far Shadiq Azmatkh...
- Mutiara Santri El-madani, Usaha Tak akan pernah Me...
0 comments:
Posting Komentar
kritik saran silahkan tinggalkan, kami dengan senang hati untuk memperbaiki