Sejarah perjuangan arek arek suroboyo
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, pemerintah mengeluarkan maklumat dan menetapkan sejak 1 September 1945 bendera nasional Merah Putih beekibar di seluruh wilayah Indonesia, gerakan pengibaran bendera tersebut meluas ke seluruh daerah-daerah, salah satunya di Surabaya, namun pada pertengahan September, tentara Inggris mendarat di Jakarta dan mereka berada di Surabaya pada 25 September 1945. Tentara Inggris tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) datang bersama dengan tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration), tujuan awal mereka Tugas mereka adalah hendak melucuti tentara Jepang dan memulangkan ke negaranya, serta membebaskan tawanan perang yang ditahan oleh Jepang, sekaligus mengembalikan Indonesia kepada pemerintahan Belanda sebagai negara jajahan. Namun hal ini memicu kemarahan warga Surabaya, mereka menganggap Belanda menghina kemerdekaan Indonesia dan melecehkan bendera Merah Putih. Mereka protes dengan berkerumun di depan Hotel Yamato dan meminta bendera Belanda diturunkan dan diganti dengan bendera Indonesia. Karena tidak ada titik temu, sehingga pada 27 Oktober 1945, perwakilan Indonesia berunding dengan pihak Belanda dan berakhir meruncing, karena Ploegman mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan tersebut, dan mengakibatkan Ploegman tewas dicekik oleh Sidik di Hotel Yamato pun terjadi kericuhan. Sejumlah warga diluar ingin masuk kedalam hotel, dalam keadaan tak terkendali ada beberapa warga yang berusaha naik dan merobek bendera warna biru dari Belanda, yaitu Hariyono dan Koesno Wibowo beliu berhasil merobek bagian biru bendera Belanda sehingga bendera menjadi Merah Putih.
Tidak ada mufakat dalam musyawarah akhirnya pada 29 Oktober, pihak Indonesia dan Inggris sepakat menandatangani gencatan senjata. Namun keesokan harinya, sebelum genjatan dimulai, kedua pihak bentrok dan menyebabkan Brigadir Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris, tewas tertembak hingga mobil yang ditumpanginya diledakan oleh milisi.
Inggris marah melalui Mayor Jenderal Robert Mansergh, pengganti Mallaby, ia mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia bersenjata harus melapor serta meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan, tak hanya itu, mereka pun meminta orang Indonesia menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas dengan batas ultimatum pada pukul 06.00, 10 November 1945,.
Bukan ketakutan yang ada dijiwa para pejuang, namun Ultimatum tersebut justru membuat rakyat Surabaya marah hingga terjadi pertempuran 10 November, banyak tokoh yang mendukung dan menggerakkan rakyatnya untuk berperang ( berjihad ) antara lain Sutomo, K.H. Hasyim Asyari, dan WahabHasbullah..
10 November berhubungan erat dengan Hari Santri
Baca juga Sejarah hari santri KH. Hasyim as'ari
Banyak para tokoh para ulama para santri turun kemedan perang, demi mempertahankan Kota Surabaya, mereka bersatu tanpa melihat status apapun.
Gelora semangat perjuangan mengalir didarah mereka para pejuang, walau perbedaan senjata yang sangat jauh, namun tak lantas mengurangi nyali perjuangannya.
Ada sosok pemuda yang kala itu ikut menggelorakan semangat perjuangan melalui siaran Radio yaitu Bung tomo begitu sapaan akrabnya, setelah beliu mohon doa restu ke Ulama, lalu beliu mengumandangkan, membakar semangat rakyat untuk melawan Inggris, dan berikut pidato yang membuat orang merinding, membuat orang meneteskan airmata, membuat orang bangkit semangatnya:
Merdeka!!!
Saoedara-saoedara ra’jat djelata di seloeroeh Indonesia,
teroetama, saoedara-saoedara pendoedoek kota Soerabaja
Kita semoeanja telah mengetahoei bahwa hari ini tentara Inggris telah menjebarkan pamflet-pamflet jang memberikan soeatoe antjaman kepada kita semoea.
Kita diwadjibkan oentoek dalam waktoe jang mereka tentoekan, menjerahkan sendjata-sendjata jang kita reboet dari tentara djepang.
Mereka telah minta supaja kita datang pada mereka itoe dengan mengangkat tangan.
Mereka telah minta supaja kita semoea datang kepada mereka itoe dengan membawa bendera poetih tanda menjerah kepada mereka.
Saoedara-saoedara,
Didalam pertempoeran-pertempoeran jang lampaoe, kita sekalian telah menundjukkan bahw ra’jat Indonesia di Soerabaja
Pemoeda-pemoeda jang berasal dari Maloekoe,
Pemoeda-pemoeda jang berasal dari Soelawesi,
Pemoeda-pemoeda jang berasal dari Poelaoe Bali,
Pemoeda-pemoeda jang berasal dari Kalimantan,
Pemoeda-pemoeda dari seloeroeh Soematera,
Pemoeda Atjeh, pemoeda Tapanoeli & seloeroeh pemoeda Indonesia jang ada di Soerabaja ini,
semoga kita bisa mengambil makna dari para pejuang yang telah gugur dimedan perang demi membela tanah air tercinta Indonesia.
Simak juga
Sejarah Bung Tomo
PENELUSURAN TERKAIT
Pahlawan daerah
Pahlawan Nasional wanita
Biografi Pahlawan Panjang
Nama Pahlawan Nasional Indonesia lahir dan wafat
GAMBAR pahlawan kemerdekaan
Kisah singkat pahlawan nasional serta perjuangannya
0 comments:
Posting Komentar
kritik saran silahkan tinggalkan, kami dengan senang hati untuk memperbaiki