Sahabat santri yang dirahmati allah, Apakah maksud pepatah diatas ?
Jadi gini ketika dunia mengeruh karena kekacauan atau kejahatan yang terjadi, kalian tidak boleh perpikir,bahwa sudah banyak orang jahat di dunia ini. Mengapa? karana sejatinya kejahatan yang berlanjut itu karena bamyaknya orang benar yang diam.
Maksudnya apasih? gini loh.... suatu kejahatan tidak akan pernah berhenti sebelum adanya solusi untuk menghentikan kejahatan tersebut. Nah pertanyaannya, solusi dibuat oleh siapa? orang yang tau kebenaran bukan. Nah bagaimana solusi mau dibuat kalau orang yang benar hanya diam. Maka tak akan pernah ada jalan keluar.
Lalu bagaimana? Maka kita sebagai santri tentu sudah dibekali dengan berbagai ilmu. Jadi sobat santri harus bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk
Jika sobat santri menemukan perkara yang melenceng maka segera di luruskan dan diberikan pemahaman. Sobat santri ngga boleh takut dalam kebenaran, jangan pernah berfikir Akukan bukan siapa-siapanya? apalagi takut dimarahin, jika sahabat santri berfikir begitu maka siapa yang akan menunjukan jalannya, terus siapa yang menjadi lentera untuk menerangi jalan kegelapan agar bisa berjalan dijalan yang lurus agar tidak tersesat ? maka kalau bukan santri siapa lagi, Kalau ada fikirian seperti itu di hilangkan dari sekarang karena kalau bukan sekarang kapan lagi.
Banyak yang terjadi sekarang orang benar yang tidak menegur jika ada seseorang yang melakukan kesalahan apalagi jika yang melakukan pemimpin/orang berkedudukan seperti pejabat, direktur, bos dll. Dengan dalih takut dipecat, diancem/ dibenci banyak orang. Padahal tanda-tanda hari akhir salah satunya adalah pemimpin yang bodoh tapi pandai berbicara seperti didalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّهَا سَتَأْتِي عَلَى النَّاسِ سِنُونَ خَدَّاعَةٌ، يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ، وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ، وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ، وَيُخَوَّنُ فِيهَا اْلأَمِينُ، وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ، قِيلَ: وَمَـا الرُّوَيْبِضَةُ؟ قَالَ: السَّفِيهُ يَتَكَلَّمُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ.
“Sesungguhnya akan datang pada manusia tahun-tahun yang penuh dengan tipuan, seorang pembohong dibenarkan dan seorang yang jujur dianggap berbohong, seorang pengkhianat dipercaya dan seseorang yang dipercaya dianggap khianat, dan saat itu Ruwaibidhah [2] akan berbicara.” Ditanyakan kepada beliau, “Siapakah Ruwaibidhah itu?” Beliau menjawab, “Ia adalah orang bodoh yang berbicara tentang urusan orang banyak (umat).”
0 comments:
Posting Komentar
kritik saran silahkan tinggalkan, kami dengan senang hati untuk memperbaiki